Posisi saat ini: Rumah / Pesan / 3 Faktor Non-Teknis yang Harus Diwaspadai Timnas Indonesia saat Hadapi Arab Saudi: Misi yang Sulit!

3 Faktor Non-Teknis yang Harus Diwaspadai Timnas Indonesia saat Hadapi Arab Saudi: Misi yang Sulit!

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-10-06 22:30:02
Dilihat:1 Pujian
Marc Klok (paling kanan) berserta pemain Timnas Indonesia lainnya tampak serius melakukan sesi latihan di Jedaah, Arab Saudi pada Sabtu (4/10/2025). (Dok. Timnas Indonesia)

Jakarta - Perjuangan Timnas Indonesia saat menghadapi Arab Saudi yang berstatus sebagai tuan rumah Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia juga bakal melibatkan berbagai faktor non-teknis yang mesti diantisipasi.

Menurut jadwal, duel antara Timnas Indonesia kontra Arab Saudi ini bakal berlangsung di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, Kamis (9/10/2025) pukul 00.15 dini hari WIB. Skuad Garuda mesti waspada dengan kekuatan Green Falcons.

Duel kali ini tampaknya tidak hanya melibatkan pertarungan sengit di lapangan. Selain aspek teknis itu, ada juga faktor-faktor lainnya yang bersifat non-teknis dan bisa menjadi penentu hasil akhir laga krusial menuju Piala Dunia 2026 ini.

Oleh karena itu, jajaran pelatih Timnas Indonesia yang dikomandoi Patrick Kluivert harus bisa mengantisipasi berbagai potensi ancaman yang hadir dari sektor nonteknis saat berjumpa Arab Saudi. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

 


Keuntungan Main di Kandang

Starting XI Timnas Arab Saudi pada laga lanjutan putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Timnas Arab Saudi bakal mendapatkan banyak sekali keuntungan saat bermain di kandang dibandingkan Timnas Indonesia. Yang pertama, faktor iklim dan cuaca Timur Tengah memiliki dampak yang signifikan.

Sebagian besar pemain Arab Saudi sudah sangat akrab dengan kondisi lingkungan semacam ini. Mayoritas pemain Arab Saudi berkarier di dalam negeri. Artinya, lawan tak perlu waktu untuk beradaptasi.

Situasinya berbeda dengan skuad Merah Putih yang sebagian besar berkarier di Eropa. Saat ini, beberapa amunisi andalan Patrick Kluivert tersebar di sejumlah negara, seperti Belanda, Italia, Jerman, Belgia, hingga Prancis. 

Tak hanya itu saja, para pemain ini juga harus menempuh perjalanan jauh untuk mengikuti masa persiapan di Jeddah. Sedangkan kubu tuan rumah hanya pindah kota saja untuk bergabung dengan timnya.

 


Ketimpangan Jumlah Dukungan 

Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes, berhasil mengukir clean sheet saat timnya menang 2-0 atas Arab Saudi pada laga keenam Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (19/11/2024) malam WIB. (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Sebagai tuan rumah penyelenggara, Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) memiliki kewenangan untuk mengatur jumlah penonton pertandingan putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Itu termasuk pembagian alokasi tiket yang diberikan untuk pendukung tuan rumah dengan fans tamu. Sebab, dari total kapasitas stadion yang mencapai 50 ribu penonton, suporter Timnas Indonesia hanya mendapat jatah sebesar 4 ribu tiket saja.

Artinya, jatahnya hanya sebesar 8% dari total jumlah kursi yang tersedia. PSSI sebetulnya telah mengirimkan permohonan penambahan alokasi tiket untuk fans dan suporter Timnas Indonesia. Namun, sampai saat ini belum ada kejelasan.

 


Penyusunan Jadwal

Timnas Indonesia Vs Arab Saudi, R4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. (Bola.com/Wiwig Prayugi)

Hal mencolok lainnya yang bisa menjadi keuntungan nonteknis kubu tuan rumah dapat dilihat dari bagaimana jadwal pertandingan ini disusun. Arab Saudi jelas-jelas memiliki keuntungan yang besar dibanding kontestan lainnya.

Arab Saudi dijadwalkan bermain melawan Timnas Indonesia pada Kamis (9/10/2025). Setelah itu, laga berikutnya antara Arab Saudi menghadapi Irak baru akan bergulir pada Rabu (15/10/2025).

Artinya, waktu istirahat yang didapatkan bisa mencapai lima hari. Padahal, Indonesia dan Irak hanya sama-sama memiliki waktu istirahat dua hari saja. Ini bisa menguntungkan Green Falcons karena masa rehatnya jauh lebih longgar ketimbang dua peserta lain.   

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}