Jakarta - Striker Arema FC, Dalberto Luan, masih memimpin daftar top skorer sementara BRI Super League 2025/2026. Penyerang asal Brasil tersebut sudah mengoleksi 10 gol, meski kini posisinya mulai terdesak setelah dua pesaing terdekat, Emaxwell Souza (Persija Jakarta) dan Mariano Peralta (Borneo FC), hanya terpaut satu gol saja.
Kendati jaraknya menipis, Dalberto tidak kehilangan kepercayaan diri. Musim ini ia merasa menemukan kembali naluri mencetak gol yang sempat naik turun pada periode sebelumnya.
Keyakinan itu membuatnya percaya dapat menyelesaikan musim sebagai pencetak gol terbanyak Super League.
“Menurut saya, musim ini saya bisa menjadi top skorer. Saya ingin mencetak gol lebih banyak dari musim lalu,” ujar mantan penyerang Madura United tersebut.
Poros Utama Serangan
Di Arema FC, Dalberto memang menjadi poros utama serangan. Ia satu-satunya penyerang murni di skuad, membuat perannya sebagai eksekutor peluang tidak tergantikan. Dengan menit bermain yang stabil dan dukungan penuh dari staf pelatih, posisinya di lini depan nyaris tanpa pesaing.
Sayang, dalam dua laga terakhir kontra Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya, Dalberto gagal menambah koleksi golnya. Pola permainan lawan yang kini memberikan penjagaan ekstra membuatnya kesulitan menemukan ruang. “Saya tahu persaingan top skorer kini sangat ketat. Tidak masalah, saya akan berusaha lagi,” tegasnya.
Musim ini, Dalberto tampil penuh dalam 11 pertandingan. Satu-satunya laga yang ia lewatkan adalah duel pekan keempat melawan Persijap Jepara, saat dirinya pulang ke Brasil untuk menjenguk sang istri yang baru melahirkan.
Eksekutor Penalti Andalan Arema
Dari 10 gol yang dicetaknya musim ini, empat di antaranya lahir lewat titik putih. Keunggulan ini tidak dimiliki dua pesaing terdekatnya, di mana Peralta memiliki tiga gol penalti dan Maxwell hanya satu. Status Dalberto sebagai pengambil penalti utama Arema jelas memberi keuntungan tersendiri dalam perburuan gelar top skorer.
Musim lalu situasinya berbeda. Eksekutor penalti Arema terbagi antara Charles Lokolingoy dan Dedik Setiawan, sehingga Dalberto tidak selalu mendapat kesempatan tersebut. Kini, dengan Lokolingoy hengkang dan Dedik lebih sering duduk di bangku cadangan, tanggung jawab itu sepenuhnya berada di tangannya.
Kekuatan tembakan Dalberto, dikombinasikan dengan kemampuan menjaga bola dan kelincahannya, membuatnya tetap menjadi ancaman berbahaya meski tidak berpostur besar. Kombinasi itu cukup untuk menempatkannya sebagai pemain tersubur hingga pekan ke-12.
Kejar Rekor Pribadi
Keganasan Dalberto sejatinya sudah terlihat sejak musim lalu. Ia menutup musim dengan 15 gol dari 33 pertandingan, menjadi capaian terbaik sepanjang kariernya dalam satu musim kompetisi. Musim ini, ia menargetkan bisa melampaui angka tersebut.
“Tidak ada target khusus, tetapi saya ingin melewati jumlah gol itu,” ujarnya.
Dengan Arema baru menjalani 12 laga dan masih menyisakan 22 pertandingan lainnya, peluang Dalberto untuk kembali memecahkan rekor pribadi sangat terbuka lebar.
Dalberto juga menyampaikan rasa terima kasih atas suplai bola yang diberikan rekan-rekannya. Ia berharap intensitas serangan Arema semakin meningkat agar peluang mencetak gol dapat terus hadir di setiap laga.