Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Analisis Performa Semua Lini Timnas Indonesia Sepanjang Piala AFF U-23 2025: Cedera Arkhan Fikri Pengaruhi Tim

Analisis Performa Semua Lini Timnas Indonesia Sepanjang Piala AFF U-23 2025: Cedera Arkhan Fikri Pengaruhi Tim

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-07-31 01:30:02
Dilihat:8 Pujian
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg. (Bola.com/Abdul Aziz)

Jakarta - Harapan Timnas Indonesia U-23 untuk menjuarai Piala AFF U-23 2025 berakhir sirna. Skuad Garuda Mudah kalah 0-1 dari Vietnam U-23 pada partai final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (29/7/2025) malam WIB.

Timnas Indonesia U-23 sedianya bermain agresif dan terus menekan Vietnam. Beberapa kali percobaan, terutama skema lemparan dalam jauh yang sering dilakukan Robi Darwis, tak berbuah manis.

Lebih dominan dan berupaya memecah gol, gawang Timnas Indonesia U-23 justru dikoyak Vietnam yang memang bermain tenang, solid, dan penuh percaya diri.

Menit ke-37, Timnas Vietnam U-23 berhasil memecah kebuntuan lewat aksi Nguyen Cong Phuong. Memanfaatkan kemelut di kotak penalti Timnas Indonesia U-23, Cong Phuong sukses mencetak gol dengan tendangan kaki kanan.

Tertinggal satu gol, membuat Jens Raven dkk. meningkatkan intensitas serangan. Namun berbagai percobaan hingga berakhirnya pertandingan tetap tak membuahkan hasil. Hasil ini membuat Vietnam sukses menjuarai Piala AFF U-23 untuk ketiga kalinya secara beruntun.

Berikut ini ulasan menarik Bola.com soal performa lini per lini Timnas Indonesia U-23 sepanjang pergelaran Piala AFF U-23 2025:

 


Lini Belakang

Kiper Timnas Indonesia U-23, Muhammad Ardiansyah, meraih penghargaan Penjaga Gawang Terbaik Piala AFF U-23 2025. Sayangnya, Ardiansyah gagal membawa Tim Garuda Muda menjadi juara setelah kalah 0-1 dari Vietnam U-23, pada laga final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (29/7/2025) malam WIB. (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Pada awalnya, pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg melakukan perubahan besar dalam materi pemainnya di laga pertama fase grup.

Menghadapi Brunei Darussalam yang merupakan tim terlemah, skuad Garuda Muda memainkan kiper Ardiansyah, hingga empat bek Robi Darwis, Muhammad Ferarri, Brandon Scheunemann, dan Doni Tri Pamungkas.

Kemenangan 8-0 mewarnai kegemilangan Timnas Indonesia U-23 dalam mengawali turnamen. Vanenburg kemudian mulai mengubah susunan pemain belakang saat memasuki laga kedua kontra Filipina. Duet center back Kadek Arel dan Kakang Rudianto diandalkan, bersama Alfharezzi Buffon sebagai bek kanan dan Doni Tri Pamungkas di kiri.

Kiper Ardiansyah tetap menjadi pilihan utama. Vanenburg kembali melakukan perubahan pemain ketika bertemu Malaysia, Thailand, hingga di final berjumpa Vietnam. Secara bergantian ia memainkan Achmad Maulana dan Frengky Missa untuk posisi bek sayap.

Sosok kiper Ardiansyah kerap melakukan berbagai penyelamatan krusial dan tak tergantikan di bawah mistar gawang Timnas Indonesia U-23. Kadek Arel tampil konsisten sebagai tembok di jantung pertahanan, sekaligus merangkap sebagai kapten tim.

Muhammad Ferarri yang diharapkan meningkatkan kualitas pertahanan, tampil kurang optimal di turnamen kali ini. Kakang Rudianto menjadi duet ideal bagi Kadek Arel. Achmad Maulana, Frengky Missa menjadi supersub dari permainan sayap Timnas Indonesia U-23.

 


Lini Tengah

Tiga poin dari Filipina membuat Arkhan Fikri dan kawan-kawan memimpin Grup A dengan torehan sempurna: dua laga dan dua kemenangan. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bergeser ke lini tengah. Cederanya Arkhan Fikri sangat mengganggu performa lini kedua Timnas Indonesia U-23 dalam bersaing dengan lawan-lawan kuat. Dua laga pertama ketika ia bermain sejak awal, Timnas Indonesia U-23 berhasil memetik kemenangan atas Brunei dan Filipina.

Kemudian skuad Garuda Muda cukup kesulitan dan susah menang di tiga laga berikutnya. Ia baru bermain lagi di final melawan Vietnam, namun hanya 10 menit terakhir di waktu normal.

Baru setelah masuknya Arkhan Fikri, membuat kepercayaan diri Timnas Indonesia U-23 mulai meningkat dalam menggempur Vietnam di sisa waktu permainan. Namun sayangnya tetap gagal mencari gol.

Situasi kembali bertambah sulit saat Toni Firmansyah menyusul cedera dan absen hingga partai final. Ketika tanpa Arkhan Fikri, lini tengah Timnas Indonesia U-23 cukup bergantung pada Robi Darwis, Dominikus Dion, serta memainkan Doni Tri Pamungkas sebagai gelandang sayap.

Kehilangan Arkhan Fikri di tengah, membuat permainan menjadi minim kreativitas. Aliran bola lebih banyak dari belakang langsung ke depan, mengandalkan kecepatan pemain-pemain sayap.

Sisi positifnya, pemain debutan seperti Dominikus Dion mendapat kepercayaan diri. Di sisi lain, pelatih Vanenburg punya banyak opsi dalam memainkan pemain dengan multiposisi.

 


Lini Depan

Pemain Timnas Indonesia U-23, Jens Raven, berusaha melewati pemain Timnas Thailand U-23 pada laga semifinal Piala AFF U-23 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (25/7/2025). (Bola.com/Abdul Aziz)

Penyerangan menjadi satu di antara pekerjaan rumah Timnas Indonesia U-23 yang kudu dicari solusinya setelah kegagalan menjuarai Piala AFF U-23 2025. Jens Raven memang berhasil menyabet sepatu emas alias top scorer turnamen dengan tujuh gol.

Namun secara keseluruhan, performa lini depan skuad Garuda Muda masih punya banyak kekurangan. Dari sisi agresivitas dan determinasi memang sangat baik. Rayhan Hannan, Rahmat Arjuna, hingga Victor Dethan punya kecepatan untuk menembus pertahanan lawan.

Sayangnya belum cukup ditunjang dengan finishing atau penyelesaian akhir yang baik. Jens Raven punya insting baik dan didukung pengalamannya di Eropa, menjadikannya mesin gol yang sangat diandalkan.

Rayhan Hannan dan Rahmat Arjuna perlu menambah jam terbangnya setelah beberapa aksi dalam memanfaatkan peluang tidak maksimal. Hokky Caraka yang jebolan Timnas senior juga belum banyak memberikan kontribusi besar sebagai striker mematikan.

Yardan Yafi, Althaf Indie mendapat pengalaman di turnamen ini, bisa menjadi bekal mereka menjadi pemain depan yang lebih kuat di masa mendatang.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}