Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Kisah Miro Baldo Bento, Eks Striker Timnas Indonesia yang Pernah Mendadak Menjadi Kiper di Timor Leste

Kisah Miro Baldo Bento, Eks Striker Timnas Indonesia yang Pernah Mendadak Menjadi Kiper di Timor Leste

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-07-30 20:30:01
Dilihat:9 Pujian
Miro Baldo Bento, jadi magnet kompetisi profesional di Timor Leste. (Bola.com/Dok. Pribadi)

Jakarta - Masih ingat Miro Baldo Bento? Ia merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah panjang kompetisi balbalan dalam negeri, juga Timnas Indonesia.

Pada masa jayanya, Miro Baldo Bento pernah memperkuat sejumlah tim papan atas macam Persija Jakarta dan PSM Makassar. Ia bagian dari skuad Juku Eja yang memenangkan gelar Liga Indonesia 1999/2000.

Dalam balutan jersey kebesaran Timnas Indonesia, legenda kelahiran Dili, Timor Timur atau yang kini dikenal sebagai Timor Leste, membawa Skuad Garuda ke posisi runner-up Piala AFF 2000.

Lama tidak nongol, legenda yang kini berusia 50 tahun menjadi tamu spesial di program YouTube Bicara Bola.

Seperti kisah klasik pesepak bola lain, Miro punya jalan yang tak mudah untuk menjadi pesepakbola profesional. Tantangan tak hanya datang dari luar, tapi juga dari orang tua sendiri.

Soalnya, menurut mantan striker itu, orang tuanya lebih mendukung ia menuntut ilmu di bangku sekolah ketimbang berlatih sepak bola.

"Orang tua saya sama seperti orang tua lainnya mendukung anak untuk sekolah agar berguna ke depannya," kata Miro.


Serius Jadi Pesepak Bola hingga Dapat Restu

Miro Baldo Bento (kanan) pernah menjadi andalan PSM Makassar. (Bola.com/Abdi Satria)

Meski begitu, Miro tetap teguh meraih mimpi. Pelan tapi pasti, ia bisa membuktikan kalau sepak bola bisa membawanya terbang lebih tinggi. Melihat keseriusan dan pencapaiannya, Miro akhirnya mendapat dukungan penuh dari keluarga.

"Darah saya juga sudah mengalir tentang sepak bola. Jadi orang tua saya tetap mendukung," kata kelahiran 4 Juni 1975.

Menurut Miro, sedari kecil dirinya memang sudah beroperasi sebagai tukang gedor. Selain striker, mantan pemain PSIS Semarang dan Persijap Jepara juga mumpuni melakoni sebagai penyerang sayap.

"Saat saya masih junior sudah berposisi sebagai striker, sayap kiri dan kanan," ujar Miro.

Ditanya soal pemain idola, Miro menyebut dua nama legenda Brasil yang menjadi inspirasi kemenangan Negeri Samba di Piala Dunia 1994, Bebeto dan Romario.

“Pemain yang menjadi inspirasi saya Bebeto dan Romario," tukasnya dengan nada mantap.

Terinspirasi kedua idola yang licin serta lincah, Miro mengejawantahkan permainan Bebeto dan Romario setiap kali ia tampil di lapangan.


Pernah Jadi Kiper di Timor Leste

Kisah menarik lainnya dari perjalanan Miro adalah ketika memutuskan kembali ke Timor Leste setelah memilih tidak lagi menjadi WNI. Tak disangka, di sana ia justru bermain sebagai penjaga gawang. Kok bisa?

"Saya saat berada di Timor Leste juga pernah bermain sebagai penjaga gawang, karena kiper saya sedang tidak bisa bermain," ujarnya.

"Saat di Timor Leste saya merangkap sebagai pemain, sebagai pelatih juga," tuntasnya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}